Ingat !!! tanggal 09 April 2014 COBLOS Deden Darmansah Calon Anggota DPR RI No. Urut 5 Dapil JABAR VII (Kab. Karawang, Kab. Purwakarta & Kab. Bekasi)
Jadwal Reses III Tahun Sidang 2013 Deden Darmansah Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat : 24/12/2013 Kantor Desa kutanagara, 27/12/2013 Kantor Desa Suka Mulya, 28/12/2013 Kantor Desa Pasirjaya, 30/12/2013 Kantor Desa Cikampek Selatan, 31/12/2013 Kantor Desa Cemara Jaya

Selasa, 30 Juli 2013

Deden Menaruh Perhatian Pada Yatim dan Ponpes

CILAMAYA, KarawangNews.com - Di bulan Ramadhan ini, Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jabar, H. Deden Darmansah berkesempatan berbagi suka dengan anak yatim di Ponpes Mutiara Mantap, Desa Cikalong, Kecamatan Cilamaya Wetan, Selasa (30/7/2013) sore. Acara santunan ini dipadukan dengan buka puasa bersama ratusan warga setempat.

"Kita ingin berbagi suka dengan anak yatim di sekitar Desa Cikalong dalam bentuk berbuka puasa, karena anak yatim di desa ini cukup banyak dan perlu perhatian. Jangankan di ditelantarkan, menghardik anak yatim saja sama mendustakan agama," kata Deden.

Diungkapkan Deden, reses ini diharap bisa membawa perubahan kepada masyarakat, diantaranya mengenai infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat di pedesaan, diantaranya fasilitas ponpes ini.

Pimpinan Ponpes Mutiara Mantap, H. Nasir (50) mengatakan, sebelumnya ponpes ini telah mendapat bantuan dari Deden Darmansah, anggaran tersebut telah dibangun untuk mushola dan mebeler kelas ponpes. Kendati begitu, ponpes yang berdiri tahun 1997 ini masih minim fasilitas, diantaranya ruang kelas baru dan perbaikan gedung yang sudah ada.

"Ponpes ini memiliki ratusan santri kalong (tidak mondok, red). Selama ini kita masih kurang fasilitas dan banyak yang belum kita miliki untuk sarana mengajar kepada santri," ucapnya.

Senin, 29 Juli 2013

Konflik Pasar Cikampek Harus Dibawa ke Gedung Sate

Deden Darmansah bersama Lesi Anggraeni (kanan) dan para pedagang Pasar Cikampek.
CIKAMPEK,  Penanganan masalah Pasar di Cikampek perlu difasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, karena selama ini Pemkab Karawang tidak bisa menyelesaikannya. Demikian kata Anggota Komisi A DPRD Jawa Barat, H Deden Darmansah pada acara resesnya di Pasar Cikampek, Senin (29/7/2013) sore. Persoalan Pasar Cikampek ini lebih kepada perdata, tidak ada gugat menggugat, jadi penyelesaiannya lebih baik dimusyawarahkan.

"Kami akan meminta gubernur untuk menyelesaikan sengekta ini, mengingat Pemkab Karawang terlalu hati-hati. Sebenarnya ini persoalan mudah, tetapi kenapa harus berlarut-larut (bertahun –tahun, red). Kita akan bawa masalah ini ke Gedung Sate (Bandung, red), disana kita musyawarahkan kembali," kata Deden.

Dia menyayangkan, Pemkab Karawang meminjamkan HPL ke pihak lain yang semakin memperuncing persoalan ini. Untuk itu, dia meminta Pemkab segera mengambil kembali HPL (Hak Pengelolaan Lahan) Pasar Cikampek untuk diajukan ke BPN (Badan Pertanahan Nasional) agar segera dibuatkan HGB (Hak Guna Bangunan) induk untuk pasar ini.  Mengingat, sampai sekarang pedagang di pasar ini tidak punya legalitas karena HGB-nya belum keluar.

"Ambil lagi HPL, terus segera buat HGB induk, lalu bikin HGB per kios, karena kasihan pedagang tak memiliki legalitas," ucapnya, dihadapan perwakilan Pemkab Karawang dan juga Direktur Utama PT Aditya Laksana Sejahtera (ALS).

Pada reses ini hadir Kabag Kerjasama Dalam Negeri Pemprov Jawa Barat, Lesi Anggraeni yang sengaa diundang Deden. Diakui Lesi, dia baru mengetahui persoalan yang ada di Pasar Cikampek 1 ini, meski persoalan ini terbilang sudah lama. Dia juga mengaku prihatin dengan persoalan yang ada di pasar ini. Untuk itu, dia akan segera mengambil tindakan memfasilitasi penyelesaian masalah ini.

"Saya sangat merasakan apa yang dirasakan pedagang, kami akan membantu memfasilitasi menyelesaikan persoalan yang ada disini, karena kami memiliki kewenangan untuk itu," terangnya.

Dia juga meminta, Pemkab Karawang harus netral dan tidak masuk pada konflik internal PT. ALS. Namun demikian, lanjut Lesi, dia tak bisa memberikan tenggat waktu penyelesaiannya. Direncanakan, setelah Idul Fitri pihaknya akan memanggil Pemkab Karawang, pedagang dan pengelola pasar untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan ini.

"Untuk waktunya saya belum bisa bicara kapan, tapi secepatnya saya akan panggil pihak-pihak terkait. Soalnya sekarang nanti kepotong lebaran, nanti setelah lebaran baru kita panggil," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Cikampek 1 Bersatu (IPPTU) H. Asep Rukmana meminta,  rencana penyelesaian pasar tak hanya sekedar rencana tapi ada tindakan nyata, karena selama ini pedagang sudah sangat menderita. Dia meminta hak-hak pedagang segera dipenuhi.

"Utamanya soal SHGB dan juga penataan pasar, yang tadinya tempat parkir harus jadi tempat parkir jangan dijadikan tempat berjualan. Kami meminta hasil pertemuan sekarang direalisasikan, tidak hanya sebatas bicara saja," tandasnya.

Sementara itu, Kabag Perekonomian Pemkab Karawang, H Dede Sugiman menyambut baik rencana Pemprov Jabar ini, dia siap dipanggil kapan pun untuk memberikan keterangan soal Pasar Cikampek 1. Selama ini, lanjutnya, Pemkab Karawang tak akan tinggal diam, tapi terus berupaya menyelesaikan persoalan ini.

"Bahkan saya sudah berikan somasi pada PT. ALS, selama ini Pemkab tak tinggal diam. Saya juga ingin masalah ini segera selesai," pungkasnya.

Diketahui, seperti diansir Antara Senin (22/10/2012) lalu Pemkab Karawang telah menyerahkan HPL Pasar Cikampek I kepada pihak PT Aditya Laksana Sejahtera pimpinan Henny Haddade setelah beberapa lama mengalami dualisme pengelolaan pasar.Penyerahan HPL Pasar Cikampek I yang berlokasi di wilayah Kecamatan Cikampek tersebut dilakukan oleh Asisten Daerah I Pemkab Karawang, Darnawi, di Pemkab Karawang.

Direktur Utama PT Aditya Laksana Sejahtera, Henny Haddade  mengatakan, penyerahan HPL itu dilaksanakan setelah semua persyaratan yang harus dibereskan pihak ALS sudah selesai dipenuhi.

"Pengelolaan Pasar Cikampek I memang sudah selayaknya kami dikelola, karena kami memang merupakan manajemen yang sah, sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada," kata dia.

Terkait diterbitkannya HPL, pihaknya merasa bersyukur, karena untuk mendapatkan itu, manajemen sudah menempuhnya dengan waktu yang sangat panjang, bahkan diwarnai dengan berbagai macam konflik.

Pengacara PT Aditya Laksana Sejahtera, Martin SH, mengatakan, setelah diterbitkannya HPL dan izin lokasi, pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap pedagang pasar bahwa pengelola yang sah PT Aditya Laksana Sejahtera merupakan kliennya. Ia mengaku akan melayangkan somasi terhadap pengelola PT Aditya Laksana Sejahtera yang lama yang  mengatasnamakan sebagai jajaran PT Aditya Laksana Sejahtera, Hariawan Haddade.
 
Pemkab Karawang Dinilai Ceroboh, Terkait Pembangunan Pasar Cikampek

 Senin, 29 Juli 2013 - 23:16:18 WIB
tour
CIKAMPEK, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dinilai ceroboh dalam menangani Pembangunan Pasar Cikampek 1, yang terus dihiasi oleh konflik internal pengembang atau pengusaha yaitu PT Aditya Laksana Sejahtera (ALS).

Hal ini disampaikan oleh Deden Darmansyah anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) kepada wartawan usai mendengarkan beberapa keluhan para pedagang dan pengembang pasar dalam acara Kunjungan Kerja anggota DPRD Prov. Jabar. "Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang dipegang oleh pihak ketiga itu tidak boleh dilakukan. Ini sebuah kecerobohan yang dilakukan Pemkab Karawang dan Pemkab harus segera mengambil kembali HPL tersebut. Karena dengan HPL tersebut, akan dibuat Hak Guna Banguna (HGB) oleh BPN," papar Deden di Lantai 2 Pasar Pemda atau pasar Cikampek 1, Senin (29/7).

Deden menambahkan, jika Pemkab Karawang tidak bisa menyelesaikan konflik yang berkepanjangan ini, pihak Pemrov Jabar yang akan mengambil alih penanganannya. "Kasian para pedagang jika hal ini berlarut-larut dibiarkan tanpa ada keputusan yang jelas dari Pemkab Karawang. Saya dengar persoalan ini sudah terjadi sejak pembanguna awal beberapa tahun lalu," tambahnya.

Selain itu pula, Kepala Bagian (Kabag) Kerjasama dalam negeri Prov. Jabar Lesi Anggraeni menambahkan bahwa pihaknya baru mengetahui konflik yang berkepanjangan dalam pembangunan Pasar ini dan secepatnya akan segera memfasilitasi agar persoalan ini cepat selesai. "Kita akan segera memanggil Pemkab Karawang untuk memberikan penjelasan terkait persoalan ini. Kami baru mengetahui kasus ini baru hari ini," jelas Lesi.
Saat ditanya bagaimana tanggapannya dengan HPL yang dipegang pihak ke 3, Ia menyatkan hal yang sama dengan pernyataan Deden. "Ya ga boleh dong HPL di pegang pihak ke 3. HPL itu yang boleh pegang ya pemerintah, wah itu ceroboh sekali ya," jawabnya.
Dalam kesempatan itu, pimpinan PT ALS Hariawan Haddade menyatakan harapannya agar Pemprov Jabar dapat membantu agar persoalan ini cepat diselesaikan. "Saya berharap, semoga dapat diselesaikan hingga pedagang tidak dirugikan," harap Hariawan.
Sampai Berita ini diturunkan, pihak Pemkab Karawang belum bisa dimintai keterangannya.

sumber : http://www.tvberita.com/berita-3100-pemkab-karawang-dinilai-ceroboh-terkait-pembangunan-pasar-cikampek.html

Selasa, 02 Juli 2013

Deden Darmansah Gelar Tahlilan Untuk Taufiq Kiemas

CIKAMPEK, KarawangNews.com - Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PDI Perjuangan, H. Deden Darmansah menggelar tahlilan untuk almarhum Taufiq Kiemas, Ketua MPR RI. Tahlilan dilaksanakan di kediaman Deden Darmansah di Gang Babakan Kaum, Desa Cikampek Selatan, Kecamatan Cikampek, Minggu (9/6/2013) pukul 10.00 WIB.

Tahlilan ini dipimpin Ust. Entos warga setempat, selama dua jam dari pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB Gang Babakan Kaum ditutup, karena dipadati warga juga para kader dan tokoh masyarakat yang ikut menghadiri tahlilan tersebut. Rencananya, tahlilan ini akan terus dilakukan setiap ba'da Isya selama tiga hari kedepan.

Usai tahlilan, Deden Darmansah menceritakan kesannya selama hidup Taufiq Kiemas. Deden terkesan ketika Taufiq Kiemas menanamkan kepada dia pribadi dan kawan-kawan PDI Perjuangan untuk memperhatikan warga miskin, beliau juga meminta kepada kader agar tidak pernah membedakan suku, agama, ras dan antar golongan. Terlebih urusan agama, karena agama adalah urusan pribadi manusia dengan Tuhan, tetapi soal kebangsaan, dia meminta perlakukan sama kepada setiap warga negara.

Taufiq Kiemas pernah meminta langsung kepada Deden agar membagikan beras di Kampung Cilempu daerah Cilamaya, saat itu warga Cilempu sedang kekurangan bahan makanan akibat bencana alam. Suami Megawati Soekarnoputri ini juga mewasiatkan agar Deden tidak korupsi dan hidup apa adanya.

"Sebagai wakil rakyat harus mau turun, mendengar denyut nadi masyarakat," kata Deden, meniru ucapan Taufiq Kiemas yang ditujukan kepadanya.

Diakui Deden, dia terakhir bertemu Taufiq Kiemas awal Maret 2013 lalu di ruang kerjanya di Gedung MPR RI Jakarta, saat itu Deden ditemani Bupati Ade Swara. Pencetus 4 Pilar Kebangsaan ini pun mengatakan kepada Deden dan bupati agar jangan lupa kepada rakyat yang telah memilih mereka berdua dan menjadikan kerja politik ini sebagai ibadah.

Taufiq Kiemas minta kepada Deden agar selama hayat dikandung badan untuk terus mengabdi kepada rakyat, karena sesungguhya rakyat butuh pemerintah, terutama anggota dewan. Taufiq Kiemas pun menceritakan banyak pemukiman yang belum tersentuh pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

"Jujur secara pribadi, saya merasa kehilangan, dia adalah bapak pluralisme, bapak keberagamanan dan pencetus 4 pilar, beliau mengajarkan kepada kami Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum, UUD 45 sebagai sumber hukum dan berdirinya negara Indonesia, dia juga mengingatkan NKRI tidak boleh terpecah belah dan Bhineka Tunggal Ika harus jadi pedoman melakukan aktifitas di masyarakat," kata Deden.

Aktivis GMNI ini pun mengajarkan agremen disagremen, sama diantara ketidaksamaan, tetapi tetap dalam satu kontek menuju Indoneia sejahtera, karena di Indonesia ini ada 13 ribu pulau dan suku bangsa, tetapi keanekaragaman ini harus jadi kekayaan bangsa dan satu-satunya negara di dunia yang punya suku bangsa dan bahasa yang ragam hanyalah Indonesia.

Dicontohkan Deden, di pulau Binongko, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tengah, dalam satu kecamatan tiap kampungnya berbeda bahasa, itu cermin Indonesia memiliki kekayaan bahasa.

"Beliau juga bicara soal itu, bahwa dalam kontek kebangsaan kita ini saudara sebangsa," ucap Deden.

Kata Deden, saat Taufiq Kiemas mengunjungi Karawang beberapa tahun lalu, dia pernah melihat seorang nenek-nenek yang bajunya jelek, kemudian Taufik Kiemas menghampiri nenek tua itu dan ngasih uang.

"Ketika menemui beliau bersama bupati (Ade Swara, red), beliau menyampaikan nasionalisme harus disampaikan oleh semua pucuk pimpinan daerah. Taufiq juga mengingatkan kepada bupati agar menyampaikan tentang nasionalisme bangsa ini kepada masyarakat," jelas Deden.